Rabu, 12 September 2012

TANAMAN OBAT HERBAL http://www.adisurya.berkahherbal.com



 Indonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional yang telah digunakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia secara turun temurun. Keuntungan penggunaan obat tradisional adalah antara lain karena bahan bakunya mudah diperoleh dan harganya murah. Delapan puluh persen penduduk Indonesia hidup di pedesaan, di antaranya sukar dijangkau oleh obat modern dan tenaga medis karena masalah distribusi, komunikasi dan transportasi; disamping itu daya beli yang relatif rendah menyebabkan masyarakat pedesaan kurang mampu mengeluarkan biaya untuk pengobatan modern, sehingga masyarakat cenderung memilih pengobatan secara tradisional. Obat tradisional mempunyai makna yang sangat penting karena di samping ketidakmampuan masyarakat untuk memperoleh obat-obat modern, juga karena obat tradisional adalah obat bebas yang dapat diperoleh tanpa resep dokter (Pudjarwoto et al, 1992).
             Menurut Ratna et al (1994) di Indonesia, tanaman obat terdapat dalam jumlah berlimpah baik jumlah maupun jenisnya. Kemampuan antimikroba minyak essensial tanaman obat dan rempah seringkali lebih tinggi dibandingkan bahan pengawet kimia Selain itu, satu ekstrak tanaman dapat mengandung satu macam atau lebih senyawa antimikroba. Komponen aktif yang berperan sebagai obat adalah zat-zat kimia yang terkandung di dalam ramuan obat tersebut. Secara kemoterapi, komponen-komponen tersebut antara lain dapat berperan sebagai absorben, astringen, spasmolitik, anti bakteri, suportif dan sebagainya (Pudjarwoto et al, 1992).
            Pengobatan herbal adalah penggunaan seluruh atau beberapa bagian tanaman untuk mengobati berbagai macam penyakit dan mempertahankan kesehatan. Penggunaan tanaman sebagai obat sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Zaman dahulu, penggunaan tanaman obat selalu dikaitkan dengan mitos dan ilmu sihir. Namun, sekarang penggunaan tanaman obat sudah didukung ilmu modern. Banyak tanamanan obat yang dulunya hanya warisan turun temurun dari generasi ke generasi, sekarang menemukan cara penggunaan yang baru, setelah dirinci melalui analisis kimia dan uji klinis. Penelitian terus menerus dilakukan dengan tujuan meningkatkan manfaat dan keamanan tanaman obat.
            Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu. Budaya juga mempengaruhi tempat masuk kedalam sistem pelayanan kesehatan dan mempengaruhi cara melaksanakan kesehatan pribadi. Keyakinan rakyat yang didasarkan oleh kultur sering menentukan definisi tentang kesehatan dan penyakit bagi orang yang mempunyai sistem keyakinan tradisional. Hal-hal seperti kultural, etnik, agama, dan letak geografis sering mencerminkan keyakinan yang dimiliki mengenai fenomena ini. Upaya pencegahan, perawatan dan pengobatan suatu penyakit di Indonesia dapat melaui system pengobatan moderen dan alternatif (tradisional) seiring dengan dinamika perkembangan dimasyarakat, disuatu daerah tertentu yang belum terjangkau oleh system kesehatan formal, permasalahan yang terkait dengan kesehatan masyarakat akan berlangsung atas dasar kearifan budaya setempat ( tradisi/budaya).
            Obat tradisional semakin mendapat perhatian selama dekade terakhir, baik dari kalangan medis maupun kalangan industry. Pemerintah RI telah mengatur pelayanan kesehatan tradisional di dalam UU.Kesehatan RI no.36 tahun 2009, Pasal 59 ;ayat (1) Berdasarkan cara pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi: pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan keterampilan;pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan.  Di dalam ayat (2) disebutkan pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibina dan diawasi oleh Pemerintah agar dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya serta tidak bertentangan dengan norma agama. Ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan jenis pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Dengan dikeluarkannya Undang-undang kesehatan tersebut, memberikan payung hukum terhadappelayanan kesehatan tradisional yang selama ini masih diragukan manfaatnya dari segi ilmiah, sehingga memacu adanya penelitia-penelitian tentang obat tradisional yang lebih dikembangkan dari segi ilmiah medis maupun farmakologis.
            Potensi tanaman obat sebagai obat alternatif memiliki prospek yang cukup menjanjikan bagi industri jamu, food suplemen maupun industri farmasi. Mahalnya harga obat dari tahun ke tahun, karena ketergantungan bahan baku impor, oleh karena itu upaya pengembangan obat tradisional menjadi tumpuan harapan karena ketersediaan sumber daya alam tropis yang melimpah.  Kekayaan sumber daya alam Indonesia dengan keanekaragaman hayati darat dan laut terbesar di dunia, memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan darat, bahkan ratusan ribu spesies mikroba baik yang hidup didarat, laut, maupun hidup pada tumbuhan sebagai endophyt. Dari kekayaan hayati darat, telah diidentifikasi bahwa sekitar 940 spesies tumbuhan memiliki khasiat sebagai obat. Adanya kecenderungan kesadaran gaya hidup back to nature dan  efek samping obat-obatan modern sekarang ini membuat pengobatan trdisional semakin meningkat peminat pemakainya. Hal ini dibuktikan oleh semakin banyaknya industri jamu dan industri farmasi yang memproduksi obat tradisional
            Permenkes no.03/2010 telah mengatur tentang saintifkasi jamu, yang menjelaskan tentang saintifikasi jamu dalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan.Jamu merupakan obat tradisional Indonesia,bersumber dari bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
            Dengan dikeluarkannya peraturan menteri, hal ini menjadi landasan hukum bagi halangan medis yang ikut serta mengembangkannya dan tidak lagi tabu mempergunakannya, sehingga banyak dijumpai petugas kesehatan yang sudah mengkombinasikan cara pengobatannya denganobat tradisional. Kecenderungan penggunaan obat tradisional antara lain didasari pada beberapaalasan berikut:
1.      Harga obat-oabatan berbahan kimia saat ini relatif semakin mahal, sehingga masyarakat mulai mencari alternatif pengobatan yang lebih murah dan mudah didapatkan, tetapi tidak kalah manjur dengan obat-obatan modern
2.       Bahan tumbuh-tumbuhan obat tradisional mudah didapat disekitar lingkungan, bahkan dapat ditanam sendiri.
3.      Efek samping yang ditimbulkan oleh tumbu-tumbuhan obat tradisional relatif lebih kecil dibandingkan denga obat dari bahan kimia asalkan diolah secara tradisional pula
4.      Sebagai salah satu metode alternatif pengobatan.
5.      Kandungan obat tradisional menjadi dasar pengobatan modern

Beberapa tanaman obat di Indonesia yang memiliki manfaat sebagai bahan dasar pengobatan adalah kayu manis (Cynamomum aromaticum) dan mesoyi (Cryptocarya massoia). Kayu manis memiliki manfaat sebagai antiseptic dan memberikan sensasi hangat yang membuat kayu manis sering digunakan sebagai ramuan untuk obat flu atau demam. Sedangkan manfaat kayu mesoyi antara lain dan masih banyak lagi manfaat kayu manis yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya. bersifat irritant (membebaskan pembuluh darah kapiler) dan dapat digunakan sebagai bahan pewangi selain itu berkhasiat juga untuk batuk yang tidak berdahak, mencret, mulas, dan encok.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar