Senin, 09 April 2012

nursing " troli lepas"


PENERAPAN TROLI LEPAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN SOP
DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR
TAHUN 2009












INTERNAL SERVICE PROJECT





 











Oleh :
Dewa kadek adi surya,dkk












TEAM KEPERAWATAN INSTALASI RAWAT INAP C
RSUP SANGLAH DENPASAR
TAHUN 2009







 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam pengembangan sistem manajemen keperawatan di Indonesia, beberapa rumah sakit sebagai bagian integral pelayanan kesehatan telah melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dibidang keperawatan meskipun didalam pelaksanaannya masih belum dapat dilaksanakan secara maksimal namun beberapa modifikasi dan inovasi telah mampu menunjang kualitas pelayanan  menjadi lebih baik.
Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, teknikal ,interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etika dan moral sehingga terbentuknya budaya kerja yang baik  (Hamid, 2000). Mutu pelayanan di rumah sakit sangat ditentukan oleh pelayanan keperawatan atau asuhan keperawatan (Depkes. RI, 1992). Perawat sebagai pemberi jasa keperawatan merupakan ujung tombak pelayanan di rumah sakit, sebab perawat berada mendampingipasien selama 24 jam memberikan asuhan keperawatan. Tanggung jawab yang demikian berat belum ditunjang dengan sumber daya manusia yang memadai, sehingga kinerja perawat sering menjadi sorotan baik oleh profesi lain maupun  pengguna jasa layanan.
Banyak upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan berupa kegiatan yang komprehensif dan integratif yang menyangkut struktur, proses dan outcome secara sistematis dan berkelanjutan. Upaya-upaya tersebut antara lain quality assurance, gugus kendali mutu, problem solving for better health dan lain-lain (Modul pelatihan PMKK,2006).
Di rumah sakit Sanglah Denpasar sebagai rumah sakit pendidikan tipe A telah menerapkan peningkatan manajemen kinerja klinik (PMKK) dan melakukan beberapa inovasi dibidang manajemen keperawatan dalam rangka meningkatkan budaya kerja perawat. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan sistem troli lepas yang baru pertama kali diperkenalkan dan diterapkan di IRNA C RSUP Sanglah didalam pelaksanaan tindakan keperawatan sehari-hari. Troli lepas yang dimaksud adalah penggunaan beberapa buah troli yang berfungsi untuk bermacam-macam tindakan keperawatan dengan melakukan persiapan pembersihan dan desinfeksi sebelum melakukan tindakan keperawatan.
Dasar penerapan troli lepas tersebut mengacu pada  hasil analisa situasi dan monitoring kinerja  tim keperawatan IRNA C RSUP Sanglah .Ternyata penerapan troli yang digunakan selama ini “sistem troli konvensional” sangat tidak efektif. Dari hasil kegiatan monitoring kinerja yang dilakukan sebelum penerapan troli lepas terlihat nilai tingkat kepatuhan terhadap penerapan SOP hanya berada pada rentang 65-76%  sehingga diperlukan suatu tindakan inovatif sebagai respon atas kondisi yang ada serta tuntutan perubahan yang dinamis untuk meningkatkan budaya kerja perawat dalam rangka mewujudkan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Sanglah.
Menurut data inventaris di beberapa ruang keperawatan di RS Sanglah tahun 2006. Dari 24 ruang perawatan rata-rata masih menggunakan sistem troli konvensional, memiliki 2-3 troli yang dipakai untuk melaksanakan tindakan keperawatan seperti  troli untuk injeksi, rawat luka, memasang infus dan sebagainya, dan 95% troli untuk injeksi  menggunakan 1 buah troli yang dipakai secara baku. Dari hasil observasi beberapa ruang rawat inap yang masih menggunakan troli secara baku didapatkan 60 % kondisi troli yang kotor dan kurang terawat dengan penggunaan alat dan bahan yang hanya diganti 2 hari sekali. Kondisi troli konvensional akan menyebabkan rutinitas kegiatan dan tindakan dilakukan tanpa ada persiapan yang bertahap, sehingga akan mengurangi kepatuhan perawat dalam menjalankan SOP secara utuh dan tepat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Instalasi Rawa Inap C mulai menerapkan sistem troli lepas secara konsisten sejak tahun 2006. Dengan penerapan sistem troli lepas ini ternyata memiliki beberapa manfaat yang sangat besar yaitu : Meningkatkan kepatuhan dalam penerapan SOP, efektif dalam penggunaan alat dan bahan, efisiensi waktu dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan meningkatkan infeksi kontrol.
Dari beberapa temuan diatas, salah satu manfaat yang dapat kami buktikan dalam tulisan ilmiah ini adalah manfaat peningkatan kepatuhan dalam penerapan SOP untuk beberapa tindakan keperawatan. Karena dengan menggunakan sistem troli lepas akan membuat mind set perawat menjadi tahu apa yang harus disiapkan, mau melaksanakan tindakan dan akan diadopsi menjadi suatu perilaku yang selalu mengacu pada standar didalam melaksanakan tindakan keperawatan.
Monitoring kinerja terhadap kepatuhan perawat didalam melaksanakan  standar operasional prosedur suatu tindakan adalah salah satu bagian dari indikator pendekatan proses dalam penilaian mutu pelayanan kesehatan ( Modul Pelatihan PMKK.2006). Hasil yang diharapkan adalah dengan penerapan kinerja sesuai dengan standar akan dapat meningkatkan kinerja perawat dan kualitas pelayanan keperawatan yang bermutu di RSUP Sanglah Denpasar.
Untuk membuktikan uraian diatas penulis meyakinkaan dalam karya ilmiah yang berjudul ”PENERAPAN TROLI LEPAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN SOP DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2009. Dalam penelitian ini akan dispesifikkan SOP yang akan diteliti yaitu SOP Injeksi Intravena dan Merawat Luka, karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh perawat dengan memerlukan teknik persiapan yang kompleks dan harus tepat.

B.     Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa penerapan troli lepas dapat meningkatkan kepatuhan perawat dalam menjalankan SOP.
2.      Tujuan Khusus
Beberapa tujuan khusus yang dapat disusun adalah sebagai berikut :
a.       Mengidentifikasi tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP sebelum penerapan troli lepas.
b.      Mengidentifikasi tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP setelah penerapan troli lepas.
c.       Menganalisis perbedaan tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP sebelum dan setelah penerapan troli lepas.

BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Deskripsi Troli Lepas
1.      Pengertian
Troli Lepas adalah suatu sistem penggunaan troli yang dapat digunakan untuk berbagai macam tindakan keperawatan dengan mempersiapkan pembersihan, desinfektan serta alat dan bahan sebelum digunakan untuk melakukan tindakan keperawatan yang mengacu pada standar operasional prosedur .
Penggunaan troli ini, tidak terbatas hanya pada beberapa tindakan tertentu saja. Tetapi dapat untuk tindakan : merawat luka, injeksi, memasang kateter dan tindakan keperawatan lainnya.

2.      Manfaat
  1. Meningkatkan kepatuhan dalam penerapan SOP
Melalui penerapan troli lepas, perawat harus mengidentifikasi/mengkaji kebutuhan mulai dari membaca SOP tindakan, mempersiapkan alat dan melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
  1. Efisiensi alat (bahan)
Alat / bahan yang diperlukan dapat diperkirakan sebelumnya sebelum melakukan tindakan keperawatan. Misal untuk perawatan luka, semua alat dan bahan diperhitungkan berdasarkan pengkajian kondisi luka.


  1. Efisiensi waktu
Waktu yang diperlukan lebih efektif, seorang PA tidak mesti menunggu troli yang digunakan oleh perawat lain, sehingga ia dapat melakukan kegiatan injeksi tanpa memerlukan menunggu  teman yang lain selesai melakukan tindakan. Hal ini akan meningkatkan respon time perawat terhadap pelayanan yang dilakukan.
  1. Menunjang infeksi kontrol
Dalam melakukan suatu tindakan, sebelumnya dilakukan persiapan troli mulai dari pembersihan dan desinfeksi secara terus menerus, dan akan dilakukan juga setelah melaksanakan tindakan. Pembersihan yang rutin sangat penting untuk meyakinkan bahwa peralatan troli sangat bersih dan benar-benar bersih dari debu, minyak dan kotoran. Perlu diingat bahwa sekitar 90 persen dari kotoran yang terlihat pasti mengandung kuman. Harus ada waktu yang teratur untuk membersihkan dinding, lantai, tempat tidur, pintu, jendela, tirai, kamar mandi, dan alat-alat medis yang telah dipakai berkali-kali.

3.      Perbedaan dengan troli konvensional
NO
TROLI LEPAS
TROLI KONVENSIONAL
1
Alat alat serta bahan yang disediakan selalu dalam keadaan baru Alat dan bahan terpaku pada troli kadang bahan habis pakai diganti beberapa hari sekali
2
Waktu untuk melakukan tindakan lebih cepat/ sesuai dengan jadwal (meningkatkan Respon Time) Harus menunggu troli, jika masih terpakai oleh perawat lain
3
Bekerja tidak mesti berkelompok Harus menggunakan troli tertentu secara bersama-sama
4
Kondisi lebih bersih (dibersihkan  melakukan tindakan) dan meningkatkan infection kontrol Kurang bersih, pembersihan alat secara umum beberapa hari sekali
5
Perawat terbiasa bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur, karena dilatih untuk menyiapkan kebutuhan setiap melakukan tindakan keperawatan yang memerlukan troli Membawa banyak alat-alat yang tidak diperlukan, tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan (tidak sesuai dengan standar)
4.      Waktu persiapan
Persiapan penggunaan troli lepas ini dilakukan setiap melakukan tindakan, jadi tidak terpaku hanya satu kali sehari, didalam satu shift (pagi-sore-malam) 1 troli bisa dibersihkan lebih dari 4 kali tergantung penggunaan.
Pembersihan secara general dilakukan setiap minggu meliputi: pencucian dengan air mengalir dengan menggunakan sabun/ detergen, perawatan kaki troli/ roda, dan desinfeksi.

5.      Teknik pembersihan dan desinfeksi sebelum dan setelah melakukan tindakan
a.       Siapkan troly yang akan dipakai/sudah dipakai di tempat pembersihan sesuai dengan tujuan kegiatan
b.      Hancsoen, masker (kalau perlu)
c.       Siapkan alkohol 70%
d.      Siapkan air sabun cair dalam tabung semprot
e.       Siapkan air bersih dalam tabung semprot
f.       Siapkan 3 buah lap bersih yang kering
g.      Semprotkan air sabun ke permukaan troli, bagian permukaan atas, permukaan bawah, kaki, dan bagian tepi
h.      Gosok hingga merata
i.        Semprotkan air bersih ke seluruh bagian troli, kemudian diseka
j.        Ulangi pembilasan minimal 3 kali atau sampai tidak ada busa sabun yang tersisa
k.      Semprotkan alkohol 70% secara merata, gosok dengan cara memutar, dari dalam keluar, dari atas ke bagian bawah.
6.      Tempat troli lepas
Penempatan troli idealnya adalah diruangan yang bersih dan mudah dijangkau. Sedangkan tempat untuk membersihkan troli tersebut tentu harus dibedakan, sebelumnya troli yang kotor, habis digunakan harus memasuki ruang/ area pembersih khusus. Setelah dibersihkan, troli dimasukkan ke ruang persiapan tindakan. Jadi troli yang sudah berada di ruang persiapan, sudah dalam kondisi bersih.

7.      Alur persiapan troli lepas
 














B.     Tingkat kepatuhan perawat dalam melaksanakan SOP
1.      Pengertian
Kepatuhan adalah taat terhadap perintah (Kamisa, 1997). Jadi, tingkat kepatuhan perawat dalam menjalankan SOP adalah derajat ketaatan perawat melaksanakan prosedur tindakan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
2.      Alat Ukur
Dalam tindakan keperawatan terdapat berbagai standar yang telah ditetapkan, namun dalam penelitian ini penulis menggunakan dua SOP  yang paling sering dilaksanakan oleh seorang perawat yaitu Tindakan Injeksi dan Merawat luka.Untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data, maka peneliti membuat alat ukur yang telah disesuaikan dengan SOP yang berbentuk checklyst, setelah data terkumpul maka penulis akan menghitung skor kepatuhan masing-masing perawat dalam melaksanakan SOP dengan rentang sebagai berikut:
a.       Sangat patuh terhadap SOP : Skor 81-100%
b.      Patuh terhadap SOP : Skor 61-80%
c.       Cukup patuh terhadap SOP : Skor 41-60%
d.      Kurang patuh terhadap SOP : Skor 21-40%
e.       Tidak patuh terhadap SOP : Skor 0-20%



BAB III
PENYELESAIAN MASALAH

Troli Lepas yang telah diterapkan mulai tahun 2006 (sejak gedung baru dibangun), yang  telah memberika dampak besar pada pelayanan IRNA C RSUP Sanglah Denpasar. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien banyak permasalahan yang muncul berkaitan dengan pelaksanaan tindakan keperawatan, seperti kurang patuhnya perawat melaksanakan SOP yang tepat, masih adanya angka flebitis pada pemasangan infus dan respon time yang kurang dari perawat. Namun, setelah dilaksanakan Troli Lepas, masalah yang muncul dapat berangsur diatasi dan bahkan melalui kegiatan Troli Lepas mutu pelayanan keperawatan dapat ditingkatkan, dengan ditandai dengan meningkatnya kepatuhan perawat melaksanakan SOP, berkurangnya angka flebitis dan meningkatnya respon time perawat melayani pasien.










BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah termasuk penelitian analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, menguji berdasarkan teori yang ada (Setiadi, 2007). Model Pendekatan subjek yang digunakan adalah cohort (prospektif) yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara situasi yang lalu dan mendatang melalui pendekatan longitudinal kedepan (Nursalam, 2003). Penelitian ini mempelajari perbedaan antara variabel sama subyek dengan cara pendekatan pretest-posttest. Untuk pengambilan tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP sebelum dan setelah diterapkan Troli lepas dan dilakukan pada responden yang sama (Same subject)..

B.     Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar. Adapun pengumpulan data dilaksanakan bulan  Januari sampai dengan April 2009.

C.    Populasi dan Sampel Penelitian

1.      Populasi penelitian
Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam,2003). Pada penelitian ini populasi adalah seluruh perawat pelaksana di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar.
2.      Sampel dan sampling penelitian
Pada penelitian ini, sampel diambil dari perawat pelaksana di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar. Dengan pemilihan sampel secara purposive sampling  yaitu pemilihan sampel dengan mencari kelompok tertentu yang dalam hal ini merupakan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar. Besar sampel yang diambil adalah sebanyak 80, dengan jumlah minimal 30 sampel maka hasil data sudah dapat dikategorikan data yang representative (Sugiyono, 2001).

D.    Jenis dan Cara Mengumpulkan Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh melalui checklyst minitoring kinerja yang dilaksanakan setiap 4 bulan sekali (Periode Januari – April 2009) di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar. Data terdahulu diambil dengan melihat dokumentasi kinerja perawat sebelum dilaksanakannya troli lepas di IRNA C (tahun 2006).

E.     Pengolahan dan Analisa Data
Adapun teknik pengolahan dan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.      Teknik pengolahan data
Adapun langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Editing
Dengan memeriksa kembali hasil checklyst, apabila ditemukan kekurangan data yang didapatkan dari responden maka dilakukan kembali pemeriksaan dengan responden saat itu juga.
b.      Koding
Hasil kuesioner yang sudah terkumpul diperiksa kelengkapannya, kemudian diberi kode sesuai ketentuan.
c.       Entry atau transfering
Memasukkan data dalam komputer kemudian disimpan dalam bentuk soft copy.
d.      Cleaning atau tabulasi
Untuk mengecek kesalahan-kesalahan dengan contingency check yaitu menghubungkan jawaban kuesioner secara berkesinambungan. Data kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan dianalisis.

2.      Teknik analisa data

Sebelum dianalisis, data pre-test dan post-test disajikan dalam tabel secara deskriptif, kemudian dihitung perbedaan nilai pre-test dan post-test. Teknik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik, yaitu dengan Paired Samples t-Test untuk mempelajari perbedaan nilai pre-test dan post-test.
Burns (1993) menyatakan, rumus untuk mencari nilai t (Paired t-Test) adalah sebagai berikut :


Keterangan :   
t           = Paired t-Test
        = nilai rata-rata perbedaan skor dua variabel yang sama
 = jumlah kuadrat penyimpangan skor yang berbeda
n         =  jumlah skor yang dipasangkan
df        = n-1
Untuk mempermudah pengolahan data maka peneliti melaksanakan uji Paired Samples t-Test diolah dengan bantuan komputer.



























BAB V
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil monitoring kinerja yang telah dilaksanakan terhadap 80 responden yang merupakan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar pada bulan Januari-April 2009 dengan dibandingkan dokumentasi kinerja perawat sebelum dilaksanakannya troli lepas di IRNA C (tahun 2006), dapat disajikan sebagai berikut:
A.    Tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP injeksi intravena dan perawatan luka sebelum penerapan troli lepas
TABEL 1
SKOR TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN SOP
SEBELUM DITERAPKAN TROLI LEPAS
KODE RESP.
SKOR TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN SOP
SEBELUM DITERAPKAN TROLI LEPAS
SOP INJEKSI INTRAVENA
SOP MERAWA LUKA
1
69
76
2
68
76
3
67
76
4
71
76
5
72
76
6
73
76
7
73
76
8
73
76
9
73
76
10
73
76
11
73
76
12
73
76
13
73
76
14
73
76
15
73
71
16
73
72
17
73
72
18
73
71
19
73
73
20
73
72
21
73
74
22
73
75
23
73
72
24
73
69
25
73
66
26
69
65
27
68
68
28
67
69
29
71
68
30
72
67
31
73
71
32
73
72
33
73
73
34
73
73
35
73
73
36
73
73
37
73
73
38
73
73
39
73
73
40
73
73
41
73
73
42
73
73
43
73
73
44
73
73
45
73
73
46
73
73
47
73
73
48
73
73
49
73
73
50
73
73
51
69
73
52
68
73
53
67
74
54
71
74
55
72
65
56
73
64
57
73
65
58
73
68
59
73
69
60
73
73
61
73
73
62
73
73
63
73
73
64
73
73
65
73
73
66
73
73
67
73
73
68
73
73
69
73
73
70
73
73
71
73
73
72
73
63
73
73
62
74
73
61
75
65
65
76
68
68
77
69
69
78
65
65
79
65
65
80
65
65

Interpretasi : 
Dari tabel 1 diatas, sebelum diterapkannya troli lepas terhadap SOP tindakan injeksi terlihat jika skor tingkat kepatuhan perawat berada pada rentang 65- 73 sedangkan dari tindakan untuk merawat luka  didapatan hasil skor tingkat kepatuhan perawat pada rentang 65-76.

B.     Tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP injeksi intravena dan perawatan luka setelah penerapan troli lepas
TABEL 2
SKOR TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN SOP
SETELAH DITERAPKAN TROLI LEPAS
KODE RESP.
SKOR TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN SOP
SETELAH TROLI LEPAS
SOP INJEKSI INTRAVENA
SOP MERAWA LUKA
1
90.48
88.89
2
90.48
88.89
3
90.48
100
4
90.48
81.48
5
90.48
81.48
6
90.48
81.48
7
90.48
81.48
8
90.48
81.48
9
90.48
81.48
10
90.48
81.48
11
90.48
81.48
12
90.48
81.48
13
90.48
81.48
14
90.48
81.48
15
85.71
81.48
16
85.71
81.48
17
100
81.48
18
100
81.48
19
90.48
81.48
20
90.48
81.48
21
95
100
22
95
96.4
23
95
96.4
24
95
96.4
25
95
100
26
95
89.2
27
90
89.2
28
90
89.2
29
90
89.2
30
90
89.2
31
95
89.2
32
95
89.2
33
90
89.2
34
90
89.2
35
90
89.2
36
90
89.2
37
90
89.2
38
90
89.2
39
90
89.2
40
90
89.2
41
80
97
42
85
97
43
90
94
44
90
97
45
90
94
46
90
97
47
90
97
48
90
100
49
85
91
50
90
94
51
90
97
52
85
97
53
90
97
54
85
91
55
90
100
56
90
100
57
90
100
58
90
100
59
90
100
60
95.2
97.3
61
95.2
97.3
62
95.2
96
63
95.2
96
64
95.2
96
65
95.2
94.7
66
95.2
96
67
95.2
96
68
95.2
96
69
95.2
94.7
70
81.5
94.8
71
80.5
94.3
72
83.3
94.5
73
80.5
94.3
74
80.5
93
75
82.4
93.6
76
85.3
84.5
77
87
94.5
78
83
94.5
79
81
95
80
80.5
95.5

Interpretasi :
Setelah penerapan troli lepas terlihat jika rentang tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP injeksi adalah 80.5 – 100. Untuk merawat luka  didapatkan skor tingkat kepatuhan perawat pada rentang 81.48 – 100.




C.     Peningkatan skor tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP setelah penerapan troli lepas
TABEL 3
PENINGKATAN SKOR TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN SOP SETELAH DITERAPKAN TROLI LEPAS

KODE RESP
SKOR TINGKAT KEPATUHAN MELAKSANAKAN SOP
SOP INJEKSI INTRAVENA
SOP MERAWAT LUKA
SEBELUM TROLI LEPAS
SETELAH TROLI LEPAS
PENINGKATAN SKOR
SEBELUM TROLI LEPAS
SETELAH TROLI LEPAS
PENINGKATAN SKOR
1
69
90.48
21.48
76
88.89
12.89
2
68
90.48
22.48
76
88.89
12.89
3
67
90.48
23.48
76
100
24
4
71
90.48
19.48
76
81.48
5.48
5
72
90.48
18.48
76
81.48
5.48
6
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
7
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
8
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
9
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
10
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
11
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
12
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
13
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
14
73
90.48
17.48
76
81.48
5.48
15
73
85.71
12.71
71
81.48
10.48
16
73
85.71
12.71
72
81.48
9.48
17
73
100
27
72
81.48
9.48
18
73
100
27
71
81.48
10.48
19
73
90.48
17.48
73
81.48
8.48
20
73
90.48
17.48
72
81.48
9.48
21
73
95
22
74
100
26
22
73
95
22
75
96.4
21.4
23
73
95
22
72
96.4
24.4
24
73
95
22
69
96.4
27.4
25
73
95
22
66
100
34
26
69
95
26
65
89.2
24.2
27
68
90
22
68
89.2
21.2
28
67
90
23
69
89.2
20.2
29
71
90
19
68
89.2
21.2
30
72
90
18
67
89.2
22.2
31
73
95
22
71
89.2
18.2
32
73
95
22
72
89.2
17.2
33
73
90
17
73
89.2
16.2
34
73
90
17
73
89.2
16.2
35
73
90
17
73
89.2
16.2
36
73
90
17
73
89.2
16.2
37
73
90
17
73
89.2
16.2
38
73
90
17
73
89.2
16.2
39
73
90
17
73
89.2
16.2
40
73
90
17
73
89.2
16.2
41
73
80
7
73
97
24
42
73
85
12
73
97
24
43
73
90
17
73
94
21
44
73
90
17
73
97
24
45
73
90
17
73
94
21
46
73
90
17
73
97
24
47
73
90
17
73
97
24
48
73
90
17
73
100
27
49
73
85
12
73
91
18
50
73
90
17
73
94
21
51
69
90
21
73
97
24
52
68
85
17
73
97
24
53
67
90
23
74
97
23
54
71
85
14
74
91
17
55
72
90
18
65
100
35
56
73
90
17
64
100
36
57
73
90
17
65
100
35
58
73
90
17
68
100
32
59
73
90
17
69
100
31
60
73
95.2
22.2
73
97.3
24.3
61
73
95.2
22.2
73
97.3
24.3
62
73
95.2
22.2
73
96
23
63
73
95.2
22.2
73
96
23
64
73
95.2
22.2
73
96
23
65
73
95.2
22.2
73
94.7
21.7
66
73
95.2
22.2
73
96
23
67
73
95.2
22.2
73
96
23
68
73
95.2
22.2
73
96
23
69
73
95.2
22.2
73
94.7
21.7
70
73
81.5
8.5
73
94.8
21.8
71
73
80.5
7.5
73
94.3
21.3
72
73
83.3
10.3
63
94.5
31.5
73
73
80.5
7.5
62
94.3
32.3
74
73
80.5
7.5
61
93
32
75
65
82.4
17.4
65
93.6
28.6
76
68
85.3
17.3
68
84.5
16.5
77
69
87
18
69
94.5
25.5
78
65
83
18
65
94.5
29.5
79
65
81
16
65
95
30
80
65
80.5
15.5
65
95.5
30.5

Interpretasi :
Dari hasil analisa peningkatan skor tingkat kepatuhan perawat terhadap penerapan SOP didapatkan hasil  seluruh skor mengalami peningkatan untuk tindakan injeksi dan rawat luka antara rentang 5.48 – 32.3 poin.







D.    Analisis/Diskusi
Adapun analisis perbedaan tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP sebelum dan setelah penerapan troli lepas adalah sebagai berikut :
TABEL 4
ANALISIS PERBEDAAN SKOR TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN SOP SEBELUM DAN SETELAH
DITERAPKAN TROLI LEPAS

VARIABLE
Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower
Upper
Pair 1
(SOP Injeksi Intavena)
-18.145
4.2585
0.47612
-19.09
-17.19
-38.11
79
0.000
Pair 2
(SOP Merawat Luka)
-19.870
8.4525
0.94502
-21.75
-17.98
-21.02
79
0.000

Untuk lebih memahami tabel  di atas maka perlu diketahui Ho untuk perbedaan antara skor kepatuhan SOP injeksi  adalah “tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP injeksi sebelum dan setelah penerapan troli lepas”.
Keputusan pertama diambil dengan melihat nilai p (significant). Pada hasil paired samples t test terlihat nilai p=0,000 yang berarti p<0,05 dengan taraf kepercayaan 95%, maka Ho ditolak atau skor kepatuhan perawat melaksanakan SOP sebelum dan sesudah penerapan troli lepas tidak sama.
Keputusan kedua diambil dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.  Pada tabel diatas tampak nilai df = 79, nilai t tabel untuk df = 79 adalah 1.658, sedangkan nilai t hitung pada uji paired samples t test adalah -38.11, karena merupakan uji 2 arah (2-tailed) maka dinyatakan t hitung > t tabel, maka ho ditolak, dengan kata lainada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP injeksi  sebelum dan setelah penerapan troli lepas”.
Untuk perbedaan antara skor kepatuhan SOP merawat luka  adalah “tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP merawat luka sebelum dan setelah penerapan troli lepas”.
Keputusan pertama diambil dengan melihat nilai p (significant). Pada hasil paired samples t test terlihat nilai p=0,000 yang berarti p<0,05 dengan taraf kepercayaan 95%, maka Ho ditolak atau skor kepatuhan perawat melaksanakan SOP sebelum dan sesudah penerapan troli lepas tidak sama.
Keputusan kedua diambil dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.  Pada tabel diatas tampak nilai df = 79, nilai t tabel untuk df = 79 adalah 1.658, sedangkan nilai t hitung pada uji paired samples t test adalah -21.02, karena merupakan uji 2 arah (2-tailed) maka dinyatakan t hitung > t tabel, maka ho ditolak, dengan kata lainada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP merawat luka  sebelum dan setelah penerapan troli lepas”.






BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan tujuan khusus yang telah ditetapkan, dapat dirumuskan kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Sebelum diterapkannya troli lepas terhadap SOP tindakan injeksi terlihat jika skor tingkat kepatuhan perawat berada pada rentang 65- 73 sedangkan dari tindakan untuk merawat luka  didapatan hasil skor tingkat kepatuhan perawat pada rentang 65-76.
2.      Setelah penerapan troli lepas terlihat jika rentang tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP injeksi adalah 80.5 – 100. Untuk merawat luka  didapatkan skor tingkat kepatuhan perawat pada rentang 81.48 – 100.
3.      Dari hasil analisa peningkatan skor tingkat kepatuhan perawat terhadap penerapan SOP didapatkan hasil  seluruh skor mengalami peningkatan untuk tindakan injeksi dan rawat luka antara rentang 5.48 – 32.3 poin. Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepatuhan perawat di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar dalam melaksanakan SOP sebelum dan setelah penerapan troli lepas.

B.     Saran
Beberapa hal yang dapat kami sarankan mengenai penerapan troli lepas yang yang telah laksanakan dengan melihat hasil penelitian kami adalah sebagai berikut:
1.      Disarankan kepada seluruh rumah sakit di Indonesia pada umumnya melaksanakan penerapan troli lepas mengingat cukup besarnya dampak yang dihasilkan ditinjau dari mutu/kinerja dan sumber daya manusia .
2.      Kepada teman sejawat khususnya profesi perawat agar penerapan troli lepas dengan baik demi meningkatkan mutu/kinerja dan sumber daya manusia yang dimiliki profesi.

















DAFTAR PUSTAKA


Nursalam (2003) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Medika

DEPKES RI, Pusdiklat SDM dan Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan (2006) Modul Pelatihan Peningkatan Manajemen Kinerja Klinik (PMKK) Perawat dan Bidan, Jakarta : t.p.

Setiadi (2007) Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan, Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu

Sugiyono (2001) Metode Penelitian Administrasi, Bandung : CV. Alfa Beta

Triton (2006) SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Paranetrik, Yogyakarta : ANDI